Pitnah, BEM ke China Terkait Kenaikan BBM. Ternyata Mereka Diundang Pemerintah China

Istana Akui KNPI dan BEM Plesiran ke China
Kamis, 22 Maret 2012 | 16:13

Isu seputar dibungkamnya sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari beberapa perguruan tinggi agar tidak menggelar aksi unjuk rasa menolak penaikan harga BBM, semakin terang benderang. Sebanyak 87 pemuda, sebagian besar dari BEM dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) berangkat menuju Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (China). Mereka berangkat bersamaan dengan jadwal muhibah kenegaraan Presiden Yudhoyono.

Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha membenarkan, terdapat sejumlah pemuda yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) juga menuju Beijing. Namun, ia buru-buru menjelasakan, keberangkatan mereka terpisah dengan pesawat kepresidenan, karena atas biaya serta undangan Kementerian Pemuda Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

"Memang benar ada 87 orang KNPI yang diundang Pemerintah RRT. Ini merupakan kerja sama antar Kementerian Pemuda dan Olahraga Indonesia dan Tiongkok. Memang unsur pemuda termasuk BEM ada di bawah Kemenpora kita. Tapi jelas bahwa, 87 orang itu tidak masuk dalam pesawat kepresidenan, biaya dan akomodasi sepenuhnya dari Tiongkok, tidak pakai dana APBN. Saya rasa itu," tukas Julian di Lanud Halim Perdana Kusumah, Jakarta, Kamis (22/3).

Dirinya mengaku, tidak mengetahui rencana keberangkatan mereka, tapi setelah mengonfirmasi kepada Kemenpora, memang terdapat keberangkatan bersamaan dengan jadwal Presiden ke Beijing. Karena itu, dia bisa memastikan, keberangkatan para pemuda tersebut dilakukan dengan sepengetahuan Kemenpora. "Mungkin bisa ditanyakan ke Menpora, 87 orang yang berangkat itu. Kemarin saya sudah konfirmasi ke Menpora," ucapnya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono serta sejumlah menteri, pada 22-29 Maret 2012 dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara sekaligus, yakni Tiongkok, Hong Kong, dan Korea Selatan.
http://www.beritasatu.com/nasional/3...-ke-china.html


87 BEM ke China Bersamaan SBY
Kamis, 22 Maret 2012 00:09 WIB

Mahasiswa yang memenuhi undangan ke China dinilai sebagai pengkhianat karena rakyat sedang berjuang agar harga BBM tidak naik. PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono hari ini memulai kunjungan kenegaraan ke China dan Korea Selatan. Berbeda dengan sebelumnya, kunjungan kali ini diwarnai pengakuan sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengenai adanya undangan mengikuti kunjungan Presiden.

Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng di Jakarta kemarin menjelaskan bahwa undangan untuk pemuda dan BEM diberikan oleh All China Youth Federation (Pemuda China). Tidak ada hubungan dengan kunjungan Presiden ke China meski waktunya bersamaan. Agendanya pun berbeda. Dari 100 undangan, yang berangkat 87 orang.

Meski Andi mengatakan undangan untuk BEM itu tidak ada kaitan dengan kunjungan Yudhoyono, pimpinan BEM justru mengaku menerima undangan dari Kemenpora dengan ajakan ke China bersama Presiden Yudhoyono. Kepala Divisi Humas BEM Universitas Indonesia (UI) Adi Pranata kemarin mengatakan Ketua BEM UI Faldo Maldini mengaku dihubungi seseorang dari Kemenpora yang mengundangnya mengikuti kunjungan Yudhoyono ke China selama lima hari, 20-25 Maret. Namun, Faldo menolak ajakan itu. ''Undangan itu datang di saat BEM UI bersama masyarakat sedang berjuang agar harga BBM tidak dinaikkan,'' kata mahasiswa Fakultas Ekonomi UI itu.
Undangan yang sama juga diterima BEM Universitas Sebelas Maret Solo (UNS), BEM Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (KM UGM) Yogyakarta, serta sejumlah BEM universitas swasta lainnya.

Presiden BEM UNS, Arif Satrianto, mengatakan pihaknya menolak ajakan Kemenpora ke China mengikuti Presiden karena mencurigai undangan itu. "Kok, ada program semacam itu di tengah momentum seperti ini. Mengapa ketika ada rencana penaikan harga BBM, ada undangan itu," jelas Arif. Presiden BEM KM UGM, Giovanni Fadhillah van Empel, juga menerima undangan ke China bersama Presiden. Namun, dia menolak. Alasannya karena negara sedang bergejolak atas rencana penaikan harga BBM.

Berbeda dengan yang lain, Institut Teknologi Bandung (ITB) justru mengirim perwakilan mahasiswanya ke China. Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (KM) ITB Tijar Bijaksana, kemarin, beralasan pengiriman mahasiswa ITB ke China karena diundang pemerintah China. Sejumlah aktivis menegaskan, jika ada BEM yang mengikuti rombongan Presiden Yudhoyono ke China, mereka ialah pengkhianat rakyat. Mereka juga menilai ajakan mengikuti Presiden ke China merupakan cara untuk meredam demonstrasi mahasiswa menolak penaikan harga BBM.

Undangan China

Menpora Andi Mallarangeng membenarkan ada undangan dari All China Youth Federation (ACYF) untuk pemuda Indonesia ke China bersamaan dengan kunjungan Presiden Yudhoyono ke China pada 22-25 Maret. Kunjungan itu memang berbarengan dengan Presiden ke Beijing, tetapi agendanya berbeda. "Waktunya saja yang sama
http://www.mediaindonesia.com/read/2...Bersamaan-SBY-

---------------

Banyak mahasiswa se Indonesia yang sirik soalnya, Bapak!
Pergi ke China kok kagak ngajak-ngajak mahasisaw ayang non-BEM ... :D

jamil4h 22 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...