Tumpahan minyak MV Rena lebih banyak

[imagetag]

Kebocoran minyak yang tumpah dari kapal MV Rena yang kandas lebih banyak dari perkiraan.

Pemerintah Selandia Baru mengatakan jumlah minyak yang tumpah ke laut dari kapal MV Rena yang kandas di gugusan karang ternyata lebih besar dari perkiraan semula.

Awalnya diperkirakan sekitar 30 ton minyak mentah yang tumpah ke laut, namun belakangan diketahui setidaknya 130-150 ton minyak yang terbuang.

Tim penyelamat sebelumnya berusaha memompa dan mengosongkan sisa minyak yang ada di dalam kapal berbendera Liberia itu.

Namun, cuaca buruk membuat upaya pengosongan minyak itu terpaksa dihentikan untuk sementara.

Dalam pernyataan resminya, Maritime New Zealand (MNZ) mengatakan kapal itu mengalami kerusakan akibat pergerakan terakhir yang mengakibatkan tumpahnya minyak dalam jumlah yang signifikan.

Seorang juru bicara MNZ kepada harian New Zealand Herald mengatakan bahwa tumpahan minyak berasal dari tangki utama Rena.

"Salah satu tangki utama kapal sobek. Kondisi itu sangat siginifikan terkait bencana ini," kata sang juru bicara
Cuaca buruk

Pernyataan lain MNZ menyebut kapal Rena masih dalam kondisi utuh namun terlihat bergerak karena gelombang laut yang kuat.

Muncul kekhawatiran cuaca buruk bisa mengakibatkan kerusakan kapal semakin parah dan menumpahkan sisa 1.700 ton minyak yang ada di dalamnya.

Kepala MNZ, Catherine Taylor mengatakan mengosongkan minyak dari Rena akan sangat sulit melihat posisi kandasnya kapal dan buruknya cuaca.

Bahkan sebuah kapal tanker yang membantu pengosongan minyak terpaksa kembali ke pelabuhan akibat kerusakan ringan.

Gelombang laut yang mencapai empat meter membuat kapal tanker tak bisa meneruskan operasi pengosongan minyak.

A tanker offloading the oil had to return to port for minor repairs. Strong seas meant the tanker would not have been able to resume operations anyway, officials said.

Saat cuaca membaik upaya pengosongan sisa minyak akan dilanjutkan kemudian puluhan kontainer di atas kapal dan membawa kapal yang rusak itu ke pelabuhan.
Kondisi stabil

Tumpahan minyak juga membahayakan kehidupan satwa liar yang banyak berada di kawasan itu.

MNZ mengatakan kapal kini dalam posisi yang lebih stabil dibanding sebelumnya dengan kemiringan 3-6 derajat dari sebelumnya mencapai 11 derajat.

Kurangnya kemiringan kapal ini disebabkan karena sejumlah karang di bawah haluan kapal telah disingkirkan.

Meski posisi kapal stabil namun minyak yang tumpah ke laut sudah mencapai daratan.

Lapisan minyak kini sudah mencapai pantai Gunung Maunganui dan di dekat kota Papamoa dan diperkirakan segera mencapai Pelabuhan Taurangan dan pantai Maketu di sebelah selatan.

Akibatnya, pemerintah sudah menutup pantai yang tercemar dan penduduk yang tinggal di pesisir disarankan untuk tidak mendekati pantai.

Kepada BBC, Catherine Taylor mengatakan pembersihan tumpahan minyak dari laut maupun pesisir membutuhkan waktu beberapa pekan.

Selain membahayakan penduduk, tumpahan minyak juga mengancam kehidupan satwa liar sebab kawasan ini merupakan habitat pinguin, lumba-lumba dan paus.

Sejauh ini perusahaan pemilik kapal Costamare Inc yang berbasis di Yunani belum memberikan komentar apapun.


http://www.wokeey.com/news/read/4f53...a.lebih.banyak


semoga cepat diambil tindakan,spy kehidupan disana tidak rusak parah.

newonenich 04 Mar, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...