Menyulap Gudang Jadi Hunian Koruptor

TRIBUNNEWS.COM - KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) tak perlu lagi menitipkan semua tahanan ke rumah tahanan negara (rutan) yang dikelola Polri dan Kementerian Hukum dan HAM. Mulai bulan depan, Maret 2012, KPK mempunyai rutan sendiri.

DI balik terali besi, dalam sebuah ruang berukuran sekitar 3X3,5 meter terdapat sebuah tempat tidur kayu dengan kasur busa. Di atas kasur berseprei putih ada sebuah bantal. Di sampingya tersedia almari kecil untuk penyimpanan barang dan pakaian. .

Itulah gambaran tiga unit ruang tahanan di basement kantor KPK, Jakarta. Juru Bicara KPK, Johan Budi, mengatakan rutan tersebut memiliki beberapa fasilitas layaknya rutan lainnya. Bedanya, daya tampung dan jumlah Rutan KPK lebih terbatas.

Menurut Johan, KPK akan membangun lima unit sel di dalam rutan tersebut. Saat ini, sudah terbangun tiga sel dan tiga kamar mandi.
"Rutan ini terletak di basement (gedung) KPK. Jadi, rencananya kami akan memasang sebuah kipas penyedot untuk menetralisir debu dan sirkulasi udara," kata Johan.

KPK masih melakukan pembahasan mengenai tata letak kamar untuk tahanan perempuan dan laki-laki. Untuk sementara, tahanan pria dan wanita akan berada di lokasi yang sama.

"Kami juga akan membangun gedung baru, jadi untuk sementara kamar terpisah bisa dipakai untuk tahanan perempuan. Kalau toilet kan bisa gantian, tak mungkin bareng. Penjaga perempuan juga ada. Yang pasti satu kamar untuk satu orang tahanan," ujarnya.

Manakala tahanan KPK melebihi kapasitas rutan, KPK tetap akan menitipkan ke rutan lain. "Ya, seraya menunggu pembuatan gedung baru KPK," ujarnya.
Layaknya rutan lain, tempat penahanan KPK dilengkapi ruang kunjungan bagi keluarga ataupun pengacara. Tetapi letak ruang kunjungan berada jauh dari sel.

Untuk mencapai rutan hanya bisa dilakukan melalui satu pintu berukuran sekitar 2x1 meter berlapis teralis besi. Ketika melewati pintu ini terdapat lorong menuju pos penjagaan. Tepat di depan penjagaan terdapat sejumlah sel yang ditempeli huruf 1-5.

Di pos penjaga terdapat sebuah televisi yang rencananya akan dihubungkan dengan kamera CCTV. Sedang toilet rutan, meski hanya seukuran 2x1 meter, dilengkapi westafel, bak mandi, dan shower.

Mengenai keamanan, sambung Johan, rutan tersebut akan dijaga dua petugas selama 24 jam. Di bagian luar masih ada penjaga lainnya. "Jadi perlu saya sampaikan ini adalah rutan cabang Rutan Salemba. Jadi, semua persyaratan harus sesuai ketentuan di Kementerian Hukum dan HAM," ujarnya.
Namun Johan Budi tidak bersedia mengungkapkan biaya pembangunan rutan KPK. Menurutnya, sel-sel tahanan itu dikategorikan sebagai renovasi bukan pembuatan gedung baru.

"Kami bukan membangun baru ya, artinya hanya merenovasi. Jadi sebenarnya ini dulu bekas sebuah gudang peninggalan pengguna gedung, kemudian kami renovasi menjadi rutan. Ya mungkin hanya biaya membuat teralis pintu rutan, toilet, dan fasilitas dalam sel," kata Johan.

Johan menerangkan, pembangunan Rrutan KPK ini didasari Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.OT.01.01 tertanggal 11 Januari 2012. Isi keputusan tersebut adalah bentuk perizinan pembangunan cabang Rutan KPK.

Adapun kebutuhan KPK untuk memiliki rutan sendiri , lanjut Johan, sudah diajukan ke Kementerian Hukum dan HAM sejak Januari 2010. "Ya, setelah kasus sel mewah Arthalyta Suryani di Rutan Pondok Bambu," ujarnya.

Selama ini baik tersangka maupun terdakwa kasus korupsi yang ditangani KPK masih ditiitipkan di sejumlah rutan. Alhasil, terpidana kasus korupsi disatukan dalam sel khusus di Rutan Cipinang, Jakarta Timur.

"Pengawasan Rutan KPK ini tetap akan dikoordinasikan dengan Kementerian Hukum dan HAM serta pihak berwenang," imbuhnya.

Quote:

tempat tusbol2an baru buat koruptor :genit
sumber

Baware 18 Feb, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...