Quote:
Makassar (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abaraham Samad menegaskan, tersangka kasus korupsi cek pelawat pemilihan Gubernur Bank Indonesia Miranda S Gultom serta Angelina Sondakh dalam kasus wisma atlet Palembang segera menjalani penahanan.
"Kedua tersangka segera menjalini penahanan, tetapi kami tidak ingin terlalu cepat menahan mereka karena berkas perkara belum selesai, apabila gegabah bisa saja tersangka lepas dan bebas demi hukum," katanya di Makassar, Sumsel, Senin.
Pria kelahiran Makasssar ini menjanjikan, dalam kurun waktu sebulan akan menyelesaikan berkas perkara hingga waktunya selesai,
"Jika berkas selesai, kami bisa saja menahan, dan segera dijebloskan ke Penjara," ucapnya kepada wartawan.
Terkait dengan adanya panambahan tersangka lain dalam kasus wisma atlet, kata dia, akan ada penambahan, meski nantinya akan ada intervensi dari Presiden.
"Kasus ini terus dikembangkan, masalah siapa nanti penyidik yang tahu, kami tidak bisa pastikan. Kami tidak pandang siapa yang harus jadi tersangka, baik dia menteri, Pimpinan Partai bisa saja kita jadikan tersangka, tergantung penyidik membuktikan yang mana," ungkapnya usai beda film `Kita Versus Korupsi` di Unhas Makassar.
Ia mengharapkan agar dukungan masyarakat sangat penting dalam penuntasan kasus korupsi meskipun melalui metode beda film korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Selain Abraham, hadir Dewan Pembina Transparansi Internasional Indonesia (TII) Zumrotim. Sejumlah pertanyaan dari mahasiswa tentang korupsi mampu dijawab p:Denggas LSM Anti Coruption Committee (ACC) Sulsel ini.
Zumrotim mengakui sangat banyak pekerjaan yang harus diselesaikan oleh KPK, dengan dukungan dari semua pihak akan pemberantasan korupsi dapat dituntaskan .
"Mudah-mudahan ditangan Ambaraham, harapan masyarakat digantungkan, kita sebagai masyarakat Indonesia harusnya mendukung, bentuk dukungan dari mahasiswa misalnya dengan tidak melakukan upaya korupsi sekecilapapun pada proses pendidikan yang kini dijalani," tutupnya.
|
|
