Perdagangan AS-China Hadang Xi di Washington

Banyak pertanyaan tentang calon pemimpin baru China. Apakah generasi baru pemimpin China akan memperlihatkan sikap lebih berani dalam mengatasi ketimpangan ekonomi global?

Tentu saja, pertanyaan ini sulit dijawab walaupun kemudian banyak menghasilkan tebakan dan perkiraan. Padahal, jawaban atas pertanyaan ini cukup penting bagi perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi China menempati porsi sekitar seperempat pertumbuhan global dalam beberapa tahun ini. Walaupun porsinya besar dan cukup membantu mendongkrak perekonomian global, Perdana Menteri Wen Jiabao pada tahun 2007 menyebutkan bahwa ekspansi tersebut "tidak tetap, tidak seimbang, tidak terkoordinasi, dan tidak berkesinambungan".

Salah satu pihak yang sangat mengeluhkan ketidakseimbangan ini adalah AS. AS selalu mengeluhkan kurs yuan yang berada di bawah harga pasar sehingga membuat harga barang ekspor China murah. Konsumen AS lebih memilih barang China ketimbang barang buatan sendiri, membuat pabrik AS sepi order, karyawan dikurangi, dan defisit perdagangan semakin menganga.

China sebenarnya telah membiarkan mata uangnya menguat terhadap dollar AS. Namun, Washington belum puas dengan penguatan yang dianggap hanya berjalan seperti siput. Defisit perdagangan masih tetap besar, 272 miliar dollar AS pada 11 bulan tahun 2011, naik 8 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Impor China menempati porsi sekitar 40 persen dari total defisit perdagangan AS.

Isu pemilu

Keluhan soal diskriminasi kebijakan perdagangan juga akan menjadi pembicaraan hangat pada saat kunjungan Wakil Presiden China Xi Jinping ke Washington pekan depan. Xi merupakan pemimpin masa depan. Dia akan menggantikan posisi Hu Jintao, Presiden China.

Soal perdagangan di antara dua negara raksasa tersebut juga menjadi penting bagi Obama. Pemerintahan Obama berupaya menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja. Isu ini penting menjelang pemilu presiden AS, juga tahun ini. Setelah keluar data berkurangnya tingkat pengangguran menjadi 8,2 persen, rapor Obama akan semakin biru jika berhasil memperkecil defisit dagang dengan China. Para analis mengatakan, janji Obama bulan lalu meluncurkan unit penegakan peraturan perdagangan tampaknya ditujukan langsung kepada China. Selain itu, keluhan soal industri suku cadang China juga akan membuat kedua pihak semakin dekat dengan perang dagang.

Xi akan tiba di AS pada Selasa mendatang dalam kunjungan agar menjadi lebih dekat lagi satu sama lain. Perjalanannya hanya terpaut tiga pekan setelah Obama menyampaikan pidato nasional tahunan. Dalam pidatonya itu, Obama mengungkapkan bahwa China merupakan masalah utama bagi perekonomian AS. Dia juga akan mengaitkan hal itu sebagai penyebab tingginya tingkat pengangguran di negaranya.

Dalam pidatonya tersebut, Obama menyatakan tidak akan tinggal diam ketika pesaing dekatnya tidak memedulikan aturan yang ada. Obama juga menyatakan sangat tidak adil ketika sebuah negara membiarkan saja pembajakan film, musik, dan perangkat lunak buatan AS. "Saya berjanji kepada Anda, Amerika akan selalu menang," ujar Obama berapi-api.

Bagaimana kelak tanggapan Xi terhadap isu lama yang disebut sebagai salah satu biang ketidakseimbangan global ini, kita hanya dapat menanti. (Reuters/joe)

sumber:http://internasional.kompas.com/read....di.Washington

defrk 17 Feb, 2012

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...