FPAN Didesak Beri Sanksi Taufan Tiro yang Dorong Petugas Bea-Cukai
Alvin Lie mendesak FPAN DPR memberi sanksi untuk anggota Komisi V DPR dari FPAN, Taufan Tiro. Taufan Tiro dianggap telah melanggar kode etik karena telah menunjukkan arogansi kepada petugas Bea dan Cukai.
Menurut Alvin, tugas anggota DPR mengawasi kebijakan pemerintah, khususnya terkait UU dan APBN. Bukan mengatur teknis petugas di lapangan. Apabila tak ada arogansi, menurut Alvin, tak mungkin terjadi insiden menampar atau mendorong petugas Bea dan Cukai di Bandara Cengkareng.
"Apapun alasannya insiden tersebut sunggguh tidak patut. Amat memalukan dan mengecewakan PAN. FPAN dan DPP PAN perlu kenakan sanksi pembinaan terhadap anggota tersebut," desak Alvin.
Hal ini disampaikan Alvin kepada detikcom, Kamis (23/2/2012).
Apalagi, menurut mantan Komisi V DPR ini, DPR pada masa sidang ini seharusnya tidak ada kunjungan kerja ke luar negeri. Kunjungan Taufan ke Narita, Jepang, juga harus dipertanyakan oleh FPAN.
"Apabila dalam rangka tugas, tentunya ada petugas protokol sekretariat yang mengatur di bandara. Apabila ada kunjungna resmi anggota parlemen Jepang, tentunya ada pengaturan protokol. Bahkan fasilitas VIP,"jelasnya.
FPAN DPR telah menerima laporan anggota Komisi V DPR dari FPAN Taufan Tiro yang mengeluhkan broadcast BBM yang menyudutkannya sebagai pelaku penamparan terhadap petugas Bea dan Cukai. FPAN DPR memilih mempercayai pengakuan Taufan. Menurut Ketua FPAN Tjatur Sapto Edy perdebatan hanya terjadi sesaat. Kemudian Taufan sudah meminta maaf kepada petugas Bea dan Cukai.
Pesan BlackBerry Messenger (BBM) beredar luas, isinya terjadi penamparan terhadap seorang petugas Bea dan Cukai di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Anggota DPR Taufan Tiro yang disebut melakukan tindakan itu, membantahnya.
Kejadiannya, menurut Taufan pada Selasa (21/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Dirinya bersama rombongan parlemen Jepang baru mendarat dari Narita. Rombongan terhambat karena hanya satu pintu kedatangan yang dibuka oleh petugas Bea dan Cukai.
"Saat saya menuju ke pintu yang baru saja dibuka. Saya ditegur petugas Bea Cukai, 'bapak kenapa, ini wilayah kekuasaan saya' kata dia. Itu yang pertama ngomong sama saya namanya Denis, lalu datang bosnya namanya Adrianus. Dua orang hadapi saya maju-maju, ya saya otomatis dorong, saya nggak nampar," kata anggota Komisi V DPR dari PAN, Taufan Tiro, kepada detikcom, Kamis (23/2/2012).
Taufan berharap broadcast message yang menyebut dirinya arogan tidak begitu saja dipercayai. Dia menantang petugas yang merasa ditampar melapor ke polisi.
Broadcast message ini berbunyi. "Bantu broadcast untuk menegakkan keadilan dan memberantas keegoisan oknum DPR.td sore diterminal kedatangan internasional bandara soekarno hatta,oknum anggota dewan kita yg terhormat dgn gagah berani menunjukkan egonya menampar petugas beacukai dan membentak bahwa dia adalah anggota dewan hanya karena tidak mau disuruh antri pada saat pergantian shift sholat magrib.oknum tersebut bernama Andi Taufan Tiro komisi V DPR tercinta!"
SUMBER
Sungguh disayangkan, terlalu banyak sikap anggota Dewan yang Arogan.....
dan kalo dalam tugas kenapa tidak protokoler dan lewat pintu VIP bandara???
ternyata ini bukan sekali anggota DPR arogan, baca
http://nasional.inilah.com/read/deta...-penjaga-lift-
http://regional.kompas.com/read/2011...sawat.Lion.Air
Alvin Lie mendesak FPAN DPR memberi sanksi untuk anggota Komisi V DPR dari FPAN, Taufan Tiro. Taufan Tiro dianggap telah melanggar kode etik karena telah menunjukkan arogansi kepada petugas Bea dan Cukai.
Menurut Alvin, tugas anggota DPR mengawasi kebijakan pemerintah, khususnya terkait UU dan APBN. Bukan mengatur teknis petugas di lapangan. Apabila tak ada arogansi, menurut Alvin, tak mungkin terjadi insiden menampar atau mendorong petugas Bea dan Cukai di Bandara Cengkareng.
"Apapun alasannya insiden tersebut sunggguh tidak patut. Amat memalukan dan mengecewakan PAN. FPAN dan DPP PAN perlu kenakan sanksi pembinaan terhadap anggota tersebut," desak Alvin.
Hal ini disampaikan Alvin kepada detikcom, Kamis (23/2/2012).
Apalagi, menurut mantan Komisi V DPR ini, DPR pada masa sidang ini seharusnya tidak ada kunjungan kerja ke luar negeri. Kunjungan Taufan ke Narita, Jepang, juga harus dipertanyakan oleh FPAN.
"Apabila dalam rangka tugas, tentunya ada petugas protokol sekretariat yang mengatur di bandara. Apabila ada kunjungna resmi anggota parlemen Jepang, tentunya ada pengaturan protokol. Bahkan fasilitas VIP,"jelasnya.
FPAN DPR telah menerima laporan anggota Komisi V DPR dari FPAN Taufan Tiro yang mengeluhkan broadcast BBM yang menyudutkannya sebagai pelaku penamparan terhadap petugas Bea dan Cukai. FPAN DPR memilih mempercayai pengakuan Taufan. Menurut Ketua FPAN Tjatur Sapto Edy perdebatan hanya terjadi sesaat. Kemudian Taufan sudah meminta maaf kepada petugas Bea dan Cukai.
Pesan BlackBerry Messenger (BBM) beredar luas, isinya terjadi penamparan terhadap seorang petugas Bea dan Cukai di Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Anggota DPR Taufan Tiro yang disebut melakukan tindakan itu, membantahnya.
Kejadiannya, menurut Taufan pada Selasa (21/2) sekitar pukul 19.00 WIB. Dirinya bersama rombongan parlemen Jepang baru mendarat dari Narita. Rombongan terhambat karena hanya satu pintu kedatangan yang dibuka oleh petugas Bea dan Cukai.
"Saat saya menuju ke pintu yang baru saja dibuka. Saya ditegur petugas Bea Cukai, 'bapak kenapa, ini wilayah kekuasaan saya' kata dia. Itu yang pertama ngomong sama saya namanya Denis, lalu datang bosnya namanya Adrianus. Dua orang hadapi saya maju-maju, ya saya otomatis dorong, saya nggak nampar," kata anggota Komisi V DPR dari PAN, Taufan Tiro, kepada detikcom, Kamis (23/2/2012).
Taufan berharap broadcast message yang menyebut dirinya arogan tidak begitu saja dipercayai. Dia menantang petugas yang merasa ditampar melapor ke polisi.
Broadcast message ini berbunyi. "Bantu broadcast untuk menegakkan keadilan dan memberantas keegoisan oknum DPR.td sore diterminal kedatangan internasional bandara soekarno hatta,oknum anggota dewan kita yg terhormat dgn gagah berani menunjukkan egonya menampar petugas beacukai dan membentak bahwa dia adalah anggota dewan hanya karena tidak mau disuruh antri pada saat pergantian shift sholat magrib.oknum tersebut bernama Andi Taufan Tiro komisi V DPR tercinta!"
SUMBER
Sungguh disayangkan, terlalu banyak sikap anggota Dewan yang Arogan.....
dan kalo dalam tugas kenapa tidak protokoler dan lewat pintu VIP bandara???
ternyata ini bukan sekali anggota DPR arogan, baca
http://nasional.inilah.com/read/deta...-penjaga-lift-
http://regional.kompas.com/read/2011...sawat.Lion.Air
cotot 23 Feb, 2012