Mabuk, Sesama Pengamen Berkelahi
JAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Sektor Metro Johar Baru, menahan dua lelaki pengamen sebagai tersangka penganiayaan terhadap sesama pengamen di Stasiun Gang Sentiong, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2012) pagi.
Mereka adalah He (18) dan An (20) yang mengaku berasal dari Karawang, Jawa Barat. Mereka ditangkap saat peristiwa penganiayaan di Stasiun Gang Sentiong sekitar pukul 01.00 WIB.
He mengakui menusuk temannya, Baharluf (28) alias Unyil, asal Bekasi, karena amat kesal dengan perilaku Unyil tersebut.
He mengatakan, sebelum penusukan itu, ia, An, dan dua lelaki lain, sesama pengamen, berkumpul dan menenggak minuman beralkohol di Stasiun Gang Sentiong. "Biasa tidur di sini," kata He.
Mereka menjadi mabuk hingga tertidur. He terbaring di samping An. Saat keduanya tidur pulas lewat tengah malam, Unyil datang dan tiba-tiba menendang dan memukuli An.
"Matanya merah dan dia mabuk," kata He yang saat itu terbangun dan terheran-heran dengan sikap Unyil.
Karena dalam kondisi mabuk berat dan mengantuk, An tidak bisa melawan. He yang agak sadar berupaya melerai tetapi malah kena pukul Unyil.
Karena saat itu He memegang pisau lipat, senjata itu kemudian ditusukkan ke Unyil sehingga lelaki itu roboh dan terluka.
Perkelahian tiga sahabat itu menarik perhatian sejumlah orang, warga Tanah Tinggi, yang kebetulan berada di sekitar lokasi dan belum tidur. Warga akhirnya mengamankan An dan Unyil sedangkan He melarikan diri.
Namun, saat He kabur itu ada petugas Polsek Johar Baru yang sedang patroli. Petugas mendengar teriakan warga dan melihat sesosok lelaki berkelebat di malam gelap. Petugas mengejar dan menangkap He.
Petugas akhirnya mengetahui perkara yang terjadi, menemukan pisau yang dipakai He untuk menusuk rekannya, dan menggiring serta menahan He dan An di kantor Polsek Johar Baru, sekitar 50-100 meter dari Stasiun Gang Sentiong di Jalan Kramat Pulo Dalam.
sumber
JAKARTA, KOMPAS.com- Kepolisian Sektor Metro Johar Baru, menahan dua lelaki pengamen sebagai tersangka penganiayaan terhadap sesama pengamen di Stasiun Gang Sentiong, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2012) pagi.
Mereka adalah He (18) dan An (20) yang mengaku berasal dari Karawang, Jawa Barat. Mereka ditangkap saat peristiwa penganiayaan di Stasiun Gang Sentiong sekitar pukul 01.00 WIB.
He mengakui menusuk temannya, Baharluf (28) alias Unyil, asal Bekasi, karena amat kesal dengan perilaku Unyil tersebut.
He mengatakan, sebelum penusukan itu, ia, An, dan dua lelaki lain, sesama pengamen, berkumpul dan menenggak minuman beralkohol di Stasiun Gang Sentiong. "Biasa tidur di sini," kata He.
Mereka menjadi mabuk hingga tertidur. He terbaring di samping An. Saat keduanya tidur pulas lewat tengah malam, Unyil datang dan tiba-tiba menendang dan memukuli An.
"Matanya merah dan dia mabuk," kata He yang saat itu terbangun dan terheran-heran dengan sikap Unyil.
Karena dalam kondisi mabuk berat dan mengantuk, An tidak bisa melawan. He yang agak sadar berupaya melerai tetapi malah kena pukul Unyil.
Karena saat itu He memegang pisau lipat, senjata itu kemudian ditusukkan ke Unyil sehingga lelaki itu roboh dan terluka.
Perkelahian tiga sahabat itu menarik perhatian sejumlah orang, warga Tanah Tinggi, yang kebetulan berada di sekitar lokasi dan belum tidur. Warga akhirnya mengamankan An dan Unyil sedangkan He melarikan diri.
Namun, saat He kabur itu ada petugas Polsek Johar Baru yang sedang patroli. Petugas mendengar teriakan warga dan melihat sesosok lelaki berkelebat di malam gelap. Petugas mengejar dan menangkap He.
Petugas akhirnya mengetahui perkara yang terjadi, menemukan pisau yang dipakai He untuk menusuk rekannya, dan menggiring serta menahan He dan An di kantor Polsek Johar Baru, sekitar 50-100 meter dari Stasiun Gang Sentiong di Jalan Kramat Pulo Dalam.
Quote:
| ditusuk pake benda tajam bukan benda tumpul lho :o |
Baware 21 Feb, 2012
